Tutup

Momen Tumpek Kandang di Pantai Serangan: Menjaga Harmoni Alam, Lepas Ratusan Tukik

  • Berita
  • 12 Jul 2025

DENPASAR - Warga Serangan bersama PT Bali Turtle Island Development (BTID), pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali memulai persembahyangan Tumpek Kandang di bibir pantai, Sabtu (12/7). Anjing penjaga, burung-burung di pepohonan, dan satwa liar yang menempati sudut-sudut pulau ikut didoakan. Bunga ditaburkan, dupa mengepul, air suci dipercikkan, tanda syukur atas peran satwa menjaga harmoni alam.

Di hamparan pasir putih yang hangat, ratusan tukik kecil menjejakkan sirip mungil mereka untuk pertama kalinya, langkah awal menaklukkan samudra luas, sekaligus membawa pesan sederhana: manusia, satwa, dan alam semesta terhubung dalam siklus yang tak terpisahkan.

Momen pelepasan tukik ini menjadi bagian perayaan rutin Tumpek Kandang, salah satu hari raya tradisi Bali untuk memuliakan semua makhluk hidup, khususnya hewan. Pemudi Sekaa Teruna Teruni Satya Hredaya Banjar Dukuh Serangan Ni Kadek Noni Purnama Dewi berdiri menatap barisan tukik yang bergerak perlahan ke air. “Senang sekali bisa ikut merayakan Tumpek Kandang bersama teman-teman di sini.

Setelah sembahyang, kami lanjut melepas tukik ke laut. Saya melepas enam tukik karena enam angka favorit saya. Harapannya mereka kembali lagi suatu hari nanti, lebih besar, lebih kuat,” ujar Noni Purnama Dewi. Tumpek Kandang bukan sekadar ritual rutin, tetapi pengingat agar manusia tak merasa paling berkuasa di atas makhluk lain.

“Dalam lontar-lontar Hindu, Tumpek Kandang adalah bagian menjaga keharmonisan Palemahan, bagaimana manusia hidup selaras dengan alam dan binatang,” kata Pemangku Adat I Made Sandya yang memimpin prosesi upacara. “Siklus kehidupan ini saling terkait. Kalau kita jaga alam, alam akan menjaga kembali,” imbuh I Made Sandya.

Pejabat Eselon III Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Bali turut melepas ratusan tukik setelah sebelumnya melaksanakan upacara Tumpek Kandang di Pura Sakenan. Komitmen ini bukan sekadar simbolik. Sejak lama, BTID mendukung aktivitas konservasi penyu yang dilakukan oleh Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Serangan. Sejak 2022 telah berhasil melepas lebih dari 11.000 tukik ke Samudra Hindia. Sepanjang 2024, TCEC mencatat sekitar 95 sarang penyu di pesisir Serangan, meningkat 15 sarang dari tahun sebelumnya.

Pada 2024, lebih dari 7.600 telur penyu berhasil dilindungi, dengan sekitar 4.000 tukik dilepas kembali ke habitat aslinya. TCEC juga membuka jalur edukasi ekowisata konservasi. Pada 2024, lebih dari 38.000 pengunjung, mulai dari pelajar, wisatawan, hingga relawan, belajar langsung cara merawat sarang, menetaskan tukik, dan memahami peran penting warga lokal menjaga rantai ekosistem pesisir. Kegiatan ini tidak hanya menyelamatkan satwa laut, tetapi juga mendukung ekonomi warga Serangan lewat homestay, souvenir, hingga usaha kuliner setempat.

BTID ikut menegaskan aksi nyata di luar seremoni. Bersama Dinas Pertanian Kota Denpasar, Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, digelar vaksinasi rabies untuk anjing-anjing di area KEK Kura Kura Bali. Langkah sederhana ini memastikan satwa tetap sehat dan ekosistem tetap aman bagi semua makhluk. Kepala Komunikasi BTID, Zakki Hakim, mengatakan, acara melepas tukik hari ini mengingatkan semua bahwa setiap langkah maju harus sejalan dengan alam.

“Tumpek Kandang adalah cerminan bagaimana Serangan, alam, dan manusia saling merawat,” kata Zakki Hakim. Menurut Zakki Hakim, di KEK Kura Kura Bali, nilai ini menjadi dasar ruang di mana manusia, satwa, dan bumi saling menjaga.

Semangat yang sama tumbuh di hati generasi muda Serangan. Bagi mereka, pantai ini bukan hanya destinasi wisata, melainkan rumah penyu yang harus tetap lestari. “Kalau tukik-tukik ini bisa kembali lagi suatu hari nanti, berarti kami menjaga rumahnya dengan benar,” kata Noni Purnama Dewi.

Di tengah upaya menjadikan Kura Kura Bali sebagai kawasan pariwisata berkualitas dan industri kreatif, momen sederhana seperti Tumpek Kandang adalah pengingat apapun skala pembangunan, cinta pada alam tak boleh sekadar jadi jargon. Di kawasan ini, keharmonisan terus diperbarui, bukan hanya dirayakan, tetapi dijaga bersama.

Kura Kura Bali adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk Pariwisata Berkualitas dan Industri Kreatif, ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pada April 2023. KEK Kura-Kura Bali dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai master developer. Kawasan ini memadukan gaya hidup marina, komunitas berbasis pengetahuan, dan filosofi Tri Hita Karana.

Sumber :

https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/momen-tumpek-kandang-di-pantai-serangan-menjaga-harmoni-alam-lepas-ratusan-tukik/ar-AA1IsZZ1 

 

whatsapp