Denpasar, DENPOST.id - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali (KKB) di Pulau Serangan, Denpasar Selatan, ternyata punya rumah seni-budaya yang dinamai Abode Bali. Warga bisa masuk bebas ke kawasan ini, tanpa menyerahkan identitas diri (KTP).
Abode Bali cukup unik karena menyajikan barang-barang antik peninggalan budaya Bali. Penataannya sangat rapi dan terjaga dengan baik. Sebelum memasuki Abode Bali, pengunjung mesti melewati semacam toko seni-kerajinan yang sebagian terbuat dari barang bekas.
Setelah menuruni tangga melingkar, pengunjung disapa dengan sajian aneka wayang Bali.
Menurut Kurator Abode Bali, Deasih S. Sudarman dan Pincky Sudarman, pada Senin (17/2/2025), galeri ini merupakan dedikasi KKB untuk krama (warga) Bali. Peresmiannya bertepatan dengan KTT G20 di Nusa Dua, Kutsel, Badung, pada November 2022. Pemilik sengaja mempersembahkan galeri ini untuk siapa saja, terutama warga Bali dengan bebas untuk melihat warisan budaya sendiri.
Dea menambahkan, ketika anak-anak muda sekarang sibuk dengan medsos, galeri ini dipersembahkan kepada mereka agar belajar dan mengenal warisan budaya Bali. Menurut wanita asal Badung ini, Abode Bali punya koleksi andalan berupa gamelan selonding antik, dan dalam kondisi sangat baik. Gamelan ini sempat menginspirasi pemilik galeri untuk mengajak anak-anak di Pulau Serangan belajar megambel (menabuh) gamelan. Tujuannya lebih luas lagi, yakni menjangkau Kota Denpasar, seluruh Bali, nusantara atau siapa saja yang ingin belajar mengenai Pulau Dewata.
Mantan wartawan sekaligus kolektor ini juga menyebut bahwa koleksi Abode Bali hanya sebagian kecil mewakili Bali, namun dapat mencerminkan hasil karya kekhasan masing-masing daerah, seperti motif tekstil Tenganan Pegringsingan, Karangasem. Menariknya, sebagian besar koleksi Abode Bali dipersembahkan sendiri oleh Dea Sudarman.
Saat menjadi wartawan televisi, dia tentu banyak mengunjungi daerah di Indonesia. Nah saat itulah dia membeli karya seni-budaya, termasuk Bali, untuk dikoleksi. Karya seni yang jumlahnya puluhan tersebut, kemudian menghias Abode Bali, sehingga menjadi galeri seni. Pihaknya juga bermaksud menambah koleksi, tak hanya karya seni-budaya Bali, namun juga dari seluruh Indonesia. Rumah seni ini juga terbuka bagi siapa saja yang ingin menyumbangkan koleksinya untuk memperkaya koleksi.
Sementara Head Communication KKB, Zakki Hakim, menambahkan koleksi-koleksi Abode Bali dapat menarik minat anak-anak muda supaya lebih mencintai seni dan budaya mereka, tentu dengan dukungan orang tua. Zakki menambahkan bahwa tak menutup kemungkinan pula KKB membangun museum lebih besar sesuai dengan konsep spiritual, kearifan lokal, sekaligus falsafah hidup masyarakat Hindu Bali, yakni Tri Hita Karana (THK). Pihaknya tentu ingin supaya KKB memberi inspirasi kebahagiaan bahwa bahagia tersebut adalah hubungan harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan Sang Pencipta.
Sumber :